Langsung ke konten utama

Postingan

Rindu yang Gagal Sembuh, Tapi Tak Lagi Mengganggu

Pernah, di malam-malam sunyi yang panjang, aku sadar: tak semua rindu bisa tiba, dan tak semua tanya layak dikejar jawabannya. Ada yang datang sekadar singgah, lalu pergi tanpa suara. Seperti bayanganmu yang kadang lewat, kadang menghilang, tapi tak pernah benar-benar hilang. Aku pernah membaca—entah di mana—bahwa rindu yang paling menyakitkan adalah yang harus disimpan diam-diam. Rindu yang hanya bisa dipeluk dalam kepala, yang tak pernah punya tempat untuk mendarat. Dan entah kenapa, aku masih memeliharanya. Mungkin karena di situ aku merasa kamu masih dekat, walau hanya bayangan. Setiap pagi aku bangun dengan kebiasaan yang sama. Duduk, mengecek ponsel, dan menahan diri agar tidak mengetikkan “kabar kamu gimana?” Padahal jari-jari ini hafal betul letak namamu. Tapi hati lebih hafal kenyataan bahwa kamu bukan lagi tempat yang bisa kusebut tujuan. Ternyata perpisahan itu tidak selalu menggelegar. Kadang ia datang dalam bentuk obrolan yang makin jarang, pesan yang makin singkat, dan...
Postingan terbaru

Kapal-Kapal yang Tak Pernah Berlayar: Sebuah Cerita Tentang Aku, Kamu, dan Semua yang Tak Jadi

Ada banyak hal di dunia ini yang tak selesai, dan bukan karena kurang cinta. Kadang hanya karena waktu tak berpihak, atau karena dua orang terlalu takut akan luka yang pernah datang sebelumnya. Aku menyadari, tidak semua pertemuan dimaksudkan untuk menjadi perjalanan. Beberapa hanya mampir, untuk mengingatkan kita bahwa hati kita masih bisa bergetar, bahkan ketika kita tak ingin jatuh cinta lagi. Kamu datang seperti itu—sebuah kejutan tenang yang merayap pelan ke dalam hidupku. Kita tidak mulai dengan ledakan, tapi dengan bisikan yang tumbuh. Dari tanya yang sederhana, dari tatapan yang terlalu lama tertahan, dari senyum yang tidak semestinya terlalu manis untuk pagi hari yang biasa-biasa saja. Kamu adalah jeda dalam hidupku yang bising, dan aku menyukainya. Aku pernah berpikir, jika suatu saat aku jatuh cinta lagi, itu akan terasa seperti badai. Ternyata tidak. Ternyata jatuh cinta bisa seperti pulang—hangat, sederhana, dan tanpa banyak kata. Tapi seperti rumah yang tak sempat diban...

Kita Yang Hampir Tiba, Tapi Tak Pernah Benar-Benar Sampai

Ada satu hal yang selalu membuatku betanya-tanya: bagaimana jika kita tidak gagal? Bagaimana jika kita bisa bertahan sedikit lebih lama, lebih sabar, lebih mengerti? Mungkin kita akan menjadi pasangan yang membuat iri banyak orang, seperti tokoh dalam cerita yang akhirnya menemukan akhir bahagia. Mungkin kita akan tetap tertawa bersama, berbagi impian di atas meja makan yang sama, saling bercerita tentang hari yang melelahkan, lalu mengakhiri semuanya dengan secangkir teh hangat dengan pelukan kecil di sofa. Tapi, mungkin juga tidak. Mungkin kita memang ditakdirkan hanya sebagai pertemuan yang sementara, yang meski manis, tidak untuk berlangsung selamanya. Mungkin kebersamaan kita seperti matahari yang terbit di tengah musim hujan--indah, tapi sebentar. Aku suka memikirkan ini dalam-dalam, bukan untuk menyiksa diri, tapi untuk meyakinkan hatiku bahwa tidak semua yang indah harus memiliki akhir yang bahagia. Padahal kita punya banyak hal yang bisa dibanggakan. Kita saling mengerti dalam...

Menjadi Pengisi, Tapi Tak Pernah Menjadi Pemeran Utama

 Ada saatnya aku merasa telah memberikan segalanya untuk seseorang. Waktu, perhatian, bahkan seluruh hati, hanya untuk menyadari bahwa aku hanyalah bagian kecil dalam ceritanya. Aku hadir, tapi tidak pernah benar-benar diutamakan. Aku mengisi ruang yang kosong, tetapi tidak pernah menjadi alasan seseorang untuk tinggal. Awalnya, aku berpikir tidak apa-apa. Selama masih bisa berada di dekatnya, meski hanya pinggiran, aku sudah merasa cukup. Aku percaya bahwa dengan kesabaran, dengan tetap bertahan, suatu saat dia akan menyadari bahwa aku lebih dari sekedar ada. Namun, tidak peduli seberapa banyak yang aku berikan, tidak semua orang akan melihatku seperti yang aku harapkan. Aku bisa menjadi cahaya dalam gelapnya, tempat pulang dikala lelah, tapi jika dalam hatinya aku hanyalah persinggahan sementara, maka seberapa keras pun aku bertahan, aku tetap tak akan menjadi tujuan akhirnya. Dan tahukah kamu apa yang lebih menyakitkan dari sekadar menjadi figuran? Bukan hanya sekadar tersisih, ...

Pelajaran Cinta dan Makna Kehidupan dari Luka Ditinggalkan

Ingatan indah bersama dia terlintas di benak, menghadirkan kembali momen tawa dan canda yang kini hanya tinggal kenangan. Kekosongan yang mendalam menyelimuti hatiku, menggerogoti rasa rindu yang tak terhingga. Di balik kesunyian yang mendalam, duniaku terasa asing tanpa kehadirannya, setiap sudut ruangan menyimpan memori tentangnya yang tak terlukiskan. Bayangannya tak henti menghantuiku, suaranya yang lembut bagaikan alunan merdu kini tak lagi dapat didengar. Kekosongan yang dia tinggalkan bagaikan luka tanpa bekas, namun perihnya menusuk ke dalam hati, meninggalkan luka mendalam yang sulit untuk aku ikhlaskan. Kesedihan mendalam menyelimuti jiwaku, terombang-ambing di lautan kesepian tanpa arah dan tujuan yang pasti. Dunia terasa runtuh saat aku kehilangan orang tercinta, separuh jiwaku hilang, meninggalkan luka mendalam yang sukar terlupa. Keheningan menyelimuti hari-hariku, ditemani rasa pilu di dada yang tak terlukiskan. Di balik kesedihanku yang mendalam, rasa marah dan kecewa b...

Let's Take Care of Our Mental

 Mental health? Apa sih pengertian dari mental health?  Menurut paham ilmu kedokteran, mental health atau kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan individu tersebut.  Semua orang pasti pernah merasakan beragam perasaan emosional seperti penat, jenuh atau sedih. Bahkan jika seseorang dianggap having emotional range of teaspoon, dia tetap saja akan merasakan perasaan senang, sedih, marah dan segudang perasaan lainnya.  Dan contoh kasus yang saya ambil adalah depresi dan apakah itu depresi? Depressive disorder, sering disingkat sebagai depresi, itu lebih dari sekadar merasa sedih atau lagi masa-masa sulit yang menyebabkan kita tidak dalam kondisi psikologis yang baik. Depresi ini mulai digunakan sebagai alasan seseorang untuk tidak ingin melakukan sesuatu. Istilah yang juga mulai digunakan sebagai bahan ejekan. Istilah yang di...

Rumah untuk Diri Sendiri

Halo semuanya… Perkenalkan, nama saya Meisya Novitasari, panggil saya senyaman kalian saja. Apa kabar hari ini? Masih cukup sehatkah untuk berpikir optimis? Masih jernihkah mata kalian untuk melihat masa depan yang lebih positif? Saya harap jawabannya iya. Selamat untuk usia yang sudah membawa kalian mengenal banyak hal. Kalian harus bahagia, karena kalian sudah bertahan sampai di titik ini.  Well… Saya akan sharing mengenai pengalaman saya dalam mengubah pola pikir saya untuk lebih mencintai diri sendiri. Semoga kalian tidak bosan membaca tulisan saya. Beberapa waktu terakhir ini saya sering ngobrol sama diri sendiri. Saya banyak merenung dan cenderung melamun pergi ke pikiran yang penuh dengan imajinasi. Seringkali saya berandai-andai dan berpikir, ‘kira-kira kalau saya tidak melakukan ini, melakukan itu, hidup saya akan seperti apa ya?’. Mungkin benar itu yang saya rasakan beberapa waktu belakangan. Setelah lebih sering merenung, saya akhirnya sadar bahwa selama ini saya terlaru...